Menjadi Perusahaan Terdepan dengan Sistem Pengelolaan Usaha yang Simpel

Kemajuan sebuah perusahaan ditentukan oleh para pelaku usaha. Para pelaku usaha mesti pintar-pintar mengelola operasional bisnisnya agar berjalan dengan lancar. Pengelolaan operasional bisnis yang tepat adalah kunci untuk menjadi perusahaan terdepan.

Namun kenyataannya, banyak para pelaku usaha merasa sulit mengelola perusahaan. Sebab, saat perusahaan berkembang, kendalanya pun semakin besar. Misalnya, volume produksi semakin besar, jumlah karyawan bertambah, omset pun semakin banyak.

Sebuah perusahaan tekstil di kawasan hijau Karawang, Jawa Barat, PT Asia Cipta Pratama (ACP) pun mengalaminya. ACP memproduksi tekstil rumah tangga untuk kebutuhan pasar domestik dan internasional menggunakan mesin-mesin berteknologi efisien dan ramah lingkungan. Seiring berkembangnya usaha, kebutuhan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2009 ini pun bertambah.

Salah satu kebutuhan ACP yang mendesak ialah pengolahan dan operasi data usaha. Awalnya, ACP mengolah data operasional usaha dengan sistem manual. Lama-kelamaan, sistem manual dirasa mempersulit pekerjaan. Data operasional usaha semakin besar, akibatnya sumber daya manusianya pun kewalahan mengurusi semuanya.

“Waktu itu ada beberapa kesulitan yang dihadapi, seperti memperbaharui data secara real time, proses entry data secara manual yang sangat melelahkan, karena pengolahan data berasal dari berbagai sumber dengan skala yang tidak terbatas serta data yang tidak akurat,” tutur Managing Director PT Asia Cipta Pratama Julius Hendarta.

Pelaporan data secara manual juga menimbulkan masalah lainnya, yakni biaya operasional yang membengkak dan pemborosan waktu. Pembengkakan biaya terjadi karena begitu banyak kertas yang digunakan untuk laporan.

ACP tidak mau menjadi perusahaan yang tertinggal karena kewalahan mengurusi operasional bisnis. Perusahaan tekstil ini pun memutuskan mencari sistem pengelolaan usaha yang simpel dan efisien. ACP menilai sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang baik itu penting untuk mendukung kegiatan usahanya. Ketika itu, ACP mengenal layanan sistem ERP bernama SAP Business One.

Julius mengatakan, SAP Business One mampu mengendalikan seluruh operasi bisnis dengan fleksibel. Menurutnya, sistem ERP ini bisa menjadi solusi atas kendala bisnis ACP, di antaranya pelaporan data yang tidak akurat dan pengolahan data dari berbagai departemen.

“SAP Business One memungkinkan fleksibilitas kendali dalam operasi bisnis secara keseluruhan. Solusi ini memecahkan dilema bisnis yang umum, seperti pelaporan tidak akurat, pengolahan data dari berbagai departemen, dan efisiensi dalam bisnis dioptimalkan dalam mendukung bisnis secara langsung,” ujar Julius.

Banyak keuntungan yang dirasakan ACP dalam mengelola operasional bisnis sehari-hari. Pertama, kata Julius, SAP Business One membantu ACP membuat keputusan perencanaan strategis yang lebih baik. “Karena kami dapat mengakses data secara real time dari berbagai departemen, seperti penjualan, pemasaran, logistik, distribusi, pembelian, pemasok, dan sebagainya,” katanya. Kedua, efisiensi waktu. Julius menyatakan, dengan bantuan SAP Business One, ACP dapat membuat laporan keuangan dalam waktu tiga hari. “Sebelumnya dikerjakan selama dua minggu. Artinya, ini meningkatkan efisiensi operasional tim, sampai hampir 50 persen,” tutur Julius. Ketiga, perusahaan semakin terintegrasi. Hingga saat ini, ACP beroperasi di tiga cabang, yakni di Karawang untuk produksi kain dan garmen, serta Bandung dan Jakarta untuk kantor marketing. Ketiga cabang tersebut kini terintegrasi dengan bantuan SAP Business One.

Julius menuturkan, SAP Business One membuat ACP mampu mengelola biaya untuk berbisnis dan investasi dengan lebih baik. Menurut ia, hal ini baik untuk mengantisipasi perkembangan yang cepat di masa yang akan datang. “Ini memungkinkan kami untuk melakukan peningkatan dalam memenuhi kebutuhan di masa mendatang saat kami berkembang dengan cepat,” tutur Julius.

Segala informasi yang tercatat sistem ERP SAP Business membantu manajemen ACP mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan roda bisnis sehari-hari. “ACP menjadi terdepan dengan SAP Business One,” ujar Julius. Artinya, bagi perusahaan dengan skala usaha kecil menengah (UKM) sampai yang besar sistem ERP seperti SAP Business One adalah sebuah investasi. SAP Business One dirancang dengan fungsi waktu dan pengurangan biaya agar return of investment (ROI) dapat cepat diperoleh.

Proses pembelajaran SAP Business One dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, hanya dua sampai empat minggu. Dengan sistem ini pengelolaan operasional bisnis berjalan dengan mudah dan simpel.

Source : http://biz.kompas.com/read/2016/11/25/104334928/menjadi.perusahaan.terdepan.dengan.sistem.pengelolaan.usaha.yang.simpel